TULUNGAGUNG,-- Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama,
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, SIK, MH, bersama ketua Bhayangkari Cabang Tulungagung Ny Lily Eko Hartanto hari ini mengunjungi dan memberikan bantuan kepada dua warga yang sedang menderita sakit. Rabu (14/09/2022) siang.
Dua warga yang dikunjungi oleh Kapolres diantaranya adalah Susilowati janda berumur 61 Tahun warga di RT 02 RW 01 Kelurahan Tertek Kecamatan / Kabupaten Tulungagung. Yang mana Susilowati ini sudah bertahun -- tahun menderita penyakit kangker atau tumor ganas sehingga hari - harinya hanya bisa berbaring di tempat tidurnya saja.
Dalam kunjungannya tersebut, Kapolres didampingi oleh Kapolsek Tulungagung Kota Kompol Ernawan, dan Perangkat Kelurahan setempat.
Seusai mengunjungi Susilowati, Kapolres bersama Ketua Bhayangkari Cabang Tulungagung dan PJU Polres Tulungagung selanjutnya mengunjungi
Devinta balita perempuan umur 16 Bulan yang mana sejak lahir tidak mempunyai anus.
Devinta merupakan anak ke dua dari pasangan Yuantoro -- Nanik yang tinggal di RT 25 RW 09 Dusun Bolo, Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman.
Dalam kunjungannya ini Kapolres didampingi oleh Kapolsek Kalangbret AKP Siswanto, jajaran Forkopimcam Kauman, dan Kades Bolorejo.
Kapolres mengatakan kunjungan ke warga yang sedang menderita sakit ini merupakan wujud empati dan kepeduliannya terhadap sesama.
"Sebagai sesama manusia sudah seharusnya kita saling berbagi dan saling tolong menolong. Mudah - mudahan bantuan yang kita berikan sedikit banyak bisa bermanfaat bagi mereka," ujar Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto yang membawa jargon SELARAS yakni Sinergi, Empati, Lugas, Adaptif, Responsif, Amanah dan Solutif.
Untuk itu Kapolres juga berpesan kepada jajarannya agar selalu berbuat baik kepada masyarakat.
"Selain melaksanakan tugas dengan ikhlas dan bertanggungjawab, kepada anggota mari kita selalu berbuat baik kepada masyarakat meskipun sedikit namun bisa bermanfaat bagi orang lain," tuturnya.
Untuk diketahui, kabar Devinta balita yang terlahir tanpa anus ini sebelumnya telah diunggah di media sosial (FB) oleh komunitas pegiat sosial yang mana atas unggahan tersebut banyak mendapatkan empati dari warganet.(Ans71 Restu)